Kamis, 14 Oktober 2010

Permainan Sandiwara (Charade), Permainan Popular Didalam Rumah Untuk Anak

Permainan Charade diduga berasal dari Perancis, tetapi lebih seperti permainan teka-teki. Petunjuk diberikan dalam bentuk kalimat tidak seperti saat ini dimana pemain harus memperagakan kalimat atau obyek yang tersembunyi.

Charade yang diperagakan kemudian menjadi populer di Inggris. Dalam novel Vanity Fair, William Thackeray menyebut-nyebut tentang permainan ini.

Permainan ini sangat populer di tahun 30-an sampai dengan Perang Dunia II. Ada beberapa TV yang menayangkan acara berdasarkan pada permainan mekanik pada tahun 60 an dan hari ini masih merupakan permainan klasik untuk pesta.

Charades sering dimainkan sebagai permainan setelah makan malam oleh orang dewasa. Tetapi dengan sedikit pelatihan, anak-anak bisa lebih baik dari orang dewasa, terutama bila berkembang menjadi sebuah game aksi-oriented.

Beberapa alat peraga

Ada beberapa hal yang dibutuhkan untuk permainan ini : stop watch (dengan hitungan menit), pena dan beberapa kertas, kartu indeks untuk menulis kata-kata, kalimat, frase, nama, dan wasit untuk menjaga waktu dan skor.

Mekanika Permainan

Tujuan permainan adalah seorang anggota tim pemain bertindak memeperagakan sebuah kata, ide, nama seseorang, film, dll. Rekan satu timnya harus menebak jawabannya dalam waktu sesingkat mungkin . Kata atau ide yang tersembunyi diberikan/dipilih oleh tim lawan.

Anggota tim memeragakan dan berteriak jika jawabannya mendekati kata/kalimat yang disembunyikan. Bisa dengan mengangguk atau menggeleng, dan mengulangi dan mengulangi perbuatannya.

Dia bisa mengubahnya dengan cara apapun, dengan harapan membuat anggota timnya memahaminya. Mereka dapat mulai dengan menanyakan apakah itu sebuah benda, orang, tempat, dll

Hal ini membuat agak lebih mudah untuk menebak. Ketika seorang anggota tim akhirnya mendapatkan kata yang benar, maka sang peraga menunjukkan kepadanya dan memperlihatkan kartu indeks yang berisi kata yang sebenarnya.

Wasit membutuhkan catatan waktu. Dia juga bisa menjadi wasit dalam kasus sengketa. Scoring harus disetujui oleh dua tim, dan siapapun yang menang adalah team yang memiliki tebakan yang benar terbanyak.

Boleh dan Tidak Boleh

Tim lawan tidak diperkenankan untuk melakukan apa pun untuk menggagalkan tim lain yang sedang menebak. Anggota yang menebak kata dengan tepat mendapatkan giliran untuk melakukan akting kata berikutnya.

Tim yang dapat menebak dalam batas waktu yang ditentukan memenangkan putaran tersebut. Menang atau kalah, tim lain akan melakukan putaran berikutnya akting dan menebak. Skor akan dihitung setelah jumlah permainan yang ditentukan selesai.

Persiapan

Sebelum pertandingan, setiap tim akan menuliskan kata-kata yang akan diperagakan pada kartu untuk tim lain. (Semakin susah untuk menebak kata-kata tersebut, semakin baik.) Mereka memberikan kartu ini kepada wasit untuk disimpan.

Kadang-kadang, tema yang ditulis pada kartu yang dapat diumumkan oleh wasit. Sehingga anak-anak akan lebih mudah saat meng-akting-kan, hanya satu kata yang digunakan untuk menebak. Kadang-kadang, topik terbatas pada beberapa kelompok seperti hewan, tempat, atau selebriti terkenal. Tidak sulit bagi seorang anak untuk bermain sandiwara ini.